Sambelia, Gempar – Tingkat Pengembalian Simpan Pinjam
Perempuan (SPP) di Kecamatan Sambelia mengalami penurunan terhitung sejak
Desember lalu. Namun angka penurunan tersebut masih dalam batas normal. Pada
bulan Desember 2011, angka pengembalian mencapai 92,18 %, sedangkan pada
Januari mencapai 92,15 %. Sedangkan untuk bulan Pebruari belum diketahui secara
pasti karena belum dilakukan rekapitulasi. “Namun dari pengalaman sebelumnya,
dapat diprediksi bahwa periode Januari s.d Maret memiliki trend tersendiri, dimana
sebagian kelompok relatif sulit untuk memenuhi kewajibannya sehingga kami harus
intensif turun ke masing – masing kelompok. Umumnya kemacetan tersebut terjadi
pada anggota kelompok, namun ada juga yang dipergunakan oleh ketua
kelompoknya.” Demikian dikatakan Herman, Ketua UPK Kec. Sambelia.
Jumlah kelompok yang terhitung aktif sebanyak 349 kelompok
yang terdapat di 6 desa yang ada di Kec. Sambelia, baik untuk kelompok BLM
maupun perguliran. Walaupun diusulkan secara berkelompok, sebagian besar dana SPP
tersebut dipergunakan secara perorangan untuk usaha bakulan keliling, jualan di
pasar, dan kios – kios kecil. Diketahui hanya ada 2 kelompok benar – benar
memanfaatkan untuk kebutuhan kelompoknya, yakni Kelompok Kerupuk Ikan dan
Rumput Laut.
Selain dipergunakan untuk usaha ada juga anggota yang
sifatnya konsumtif, sehingga rentan terjadi kemacetan. Ini diketahui setelah
dilakukan pemantauan langsung di lapangan. “Kondisi ini sering menyulitkan
kami, sehingga kadang harus menunggu kiriman atau pinjaman dari keluarganya
baru dapat dilunasi. Toleransi yang kami berikan terbilang tinggi, karena belum
tentu juga bisa mengembalikan dalam waktu yang tepat sesuai perjanjian.”
Demikian ditambahkan Ketua UPK.
Sejauh ini belum ada upaya khusus dari PNPM
untuk memberikan motifasi kepada semua kelompok SPP, baik dalam bentuk
penyuluhan maupun pembinaan sehingga usaha yang dijalankan dapat berkembang,
terutama terkait dengan pengelolaan keuangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar